Rina Barito Pimpin KONI Samarinda
Rina Barito (Ketua KONI Samarinda) |
RB Partnership - Ketua
Pengurus Daerah Renang Samarinda, Rina Barito terpilih menjadi Ketua
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Samarinda periode 2011-2014.
Rina Barito terpilih mengalahkan pesaingnya, Saifudin Zuhri, dengan
selisih satu suara, 22-21, di Hotel Golden Jl Gaoto Subroto, Kamis
(27/1).
"Saya akan rombak seluruh kepengurusan KONI lalu, saya
ingin bekerja dengan orang yang loyal," kata Rina Barito usai terpilih.
Pemilihan Ketua KONI Samarinda ini awalnya diikuti tiga kandidat.
Masing-masing, Arpan Zaenal, Rina Barito dan Syaifudin Zuhri.
Pada pemilihan pertama, Arpan Zaenal tersingkir dengan mengunpulkan
dukungan 10 suara. Sedangkan Rina Barito didukung oleh 17 suara cabang
olahraga. Sedangkan Syaifudin Zuhri didukung 16 suara. Jumlah suara yang
diperebutkan berjumlah 43.
Karena tak ada yang mengantongi
dukungan mayoritas, sehingga digelar pemilihan ketua putaran kedua.
Kandidat yang maju Syaifudin Zuhri dengan Rina Barito.
Saat
panitia penyelenggaran Musyawarah Kota KONI Samarinda menyebutkan setiap
syara, perolehan dukungan keduanya sebenarnya bersaing. Tapi, pada
akhir perhitungan Rina Barito mengantongi dukungan 22 suara. Hanya
selisih degan pesaingnya, Syaifudin Zuhri yang mengantongi dukugan 21
suara.
Dengan Perolehan ini Rina Barito berhak memimpin KONI Samarinda.
Dengan Perolehan ini Rina Barito berhak memimpin KONI Samarinda.
Ia mengungkapkan, dengan kondisi KONI Samarinda seperti sekarang ini
perlu penataan ulang kepengurusan. Selain itu dukungan dana dari pemda
juga mestinya ditambah, mengingat Samarinda memiliki banyak atlet
berpresatsi dari berbagai cabang olahraga yang perlu pembinaan.
Kedepan
KONI Samarinda akan mengajukan tambahan dana untuk menunjang prestasi
olahraga Samarinda. "Paling tidak 75 persen lah kenaikannya," ungkapnya.
Soal keluhan pengurus cabang olahraga yang dipelakukan tidak adil
menyangkut anggaran, Rina Barito mengaku akan menyelesaikannya dengan
mengintensifkan komunikasi dengan pengurus.
"Dana untuk sepakbola
memang harus lebih besar, tapi cabang olahraga lain tentunya juga akan
mendapatkan perhatian soal dana," ungkapnya.